Langsung ke konten utama

Prospek Usaha Agribisnis: Budidaya Emas Hijau


Tanaman vanili dapat tumbuh di Desa Sucen karena tanaman tersebut dibawa oleh Bangsa Belanda pada zaman penjajahan, kemudian sampai sekarang warga sekitar masih terus membudidayakan tanaman tersebut. Vanili mempunyai julukan “emas hijau” karena vanili merupakan komoditas pertanian yang mempunyai harga tinggi serta menyaingi harga emas. Ada dua macam harga, untuk vanili basah harganya Rp 500.000,-/kg, sedangkan harga vanili kering per kg nya mencapai Rp 3.000.000,-. Vanili yang dibudidayakan oleh Pak Sudi yaitu jenis pelangi. Vanili jenis pelangi dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi karena sifat tumbuhan ini yang tidak tahan panas, walaupun demikian vanili memiliki kelebihan dapat tumbuh di berbagai media seperti di pot, tembok, dan lahan perkebunan.  
Umur produktif tanaman vanili yaitu 5 tahun dan harus dilakukan peremajaan tanaman dengan cara memotong bagian batangnya yang kemudian ditanamkan kembali di tanah. Dalam sekali panen, tumbuhan ini dapat menghasilkan buah vanili hingga 1 kg setiap pohonnya dalam bentuk yang masih basah. Manfaat dari buah vanili yaitu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kue, pengharum ruangan, parfum dsb. Faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap nilai jual dari komoditas ini adalah proses budidaya tanaman yang cukup sulit sehingga menyebabkan produksi komoditas yang sedikit dan berakibat pada tingginya harga komoditas.
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam budidaya vanili. Pertama, tahap pembibitan yang dilakukan dengan memilih tanaman induk yang telah cukup umur, bebas penyakit serta memiliki dahan yang kuat dan belum berbuah, selama pembibitan harus dilakukan perawatan dengan menyiram dan menyulam tanaman. Setelah 1-2 bulan, bibit dapat ditanam yang sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau. Namun, harus terdapat pohon pelindung agar menghindarkan vanili terkena matahari secara langsung. Setelah tahap penanaman, hal yang harus dilakukan adalah memelihara tanaman dengan penyulaman, penyiraman dan pemupukan. Tahapan terakhir dalam proses budidaya tanaman vanili yaitu pemanenan yang dilakukan dengan memetik buah vanili. Vanili yang sudah siap untuk dipanen biasanya ditandai dengan warnanya, warna yang hijau muda kusam, bergaris warna kuning biasanya menandakan bahwa vanili sudah siap untuk dipanen. Tanaman vanili yang sudah berumur 1,5-3 tahun biasanya sudah mulai membentuk bunga. Apabila telah terbentuk bunga, dapat dilakukan penyerbukan yang nantinya hasil penyerbukan akan menjadi buah vanili.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prospek Usaha Agribisnis: Produksi Gula Semut

Gula Semut     Gula aren merupakan salah satu komoditi yang banyak ditemui di wilayah Indonesia. Salah satu wilayah penghasil gula aren yakni desa Sucen, yang terletak di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Di desa Sucen banyak ditemui produksi gula aren yang dicetak menggunakan batok. Produk gula aren tersebut dijual kepada para pengepul. Seiring berjalan waktu, terdapat salah satu warga yang mengembangkan produksi gula aren dengan tidak lagi hanya dicetak menggunakan batok tetapi menciptakan inovasi gula semut. Usaha ini dikembangkan oleh Ibu Markamah, beliau melakukan percobaan membuat gula semut guna menambah nilai jual dari produk aren yang ada. Beliau banyak mencari informasi mengenai cara pengelolaan gula aren hingga akhirnya memutuskan untuk memproduksi gula semut dari nira aren. Usaha gula semut yang dijalani Ibu Markamah telah berjalan sejak 2 tahun lalu. Gula semut berasal dari nira aren yang berkualitas dan bersih. Proses produksi gula semut ini sama s

Prospek Usaha Agribisnis: Kopi Kekinian

Desa Sucen merupakan desa kecil yang terletak di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung yang mempunyai segudang potensi pertanian, salah satunya adalah kopi. Di desa Sucen budidaya kopi dimulai dari tahun 1980-an. Pada saat itu, masyarakat masih kurang yakin akan dialihkannya lahan sawah yang menghasilkan padi menjadi perkebunan kopi, tetapi seiring bertambahnya waktu, budidaya kopi semakin berkembang bahkan hampir seluruh warga memiliki perkebunan kopi. Baru – baru ini, kopi menjadi minuman favorit kalangan anak muda, dimana di daerah tersebut merupakan daerah penghasil kopi yang cukup menjanjikan. Mayoritas masyarakat desa Sucen merupakan para petani kopi yang menghasilkan jenis kopi robusta dimana kopi di daerah ini memiliki karakteristik yang berbeda dari kopi – kopi lain. Komoditas kopi ini dijual dengan berbagai bentuk produk, yakni dalam bentuk mentah green bean atau dalam bentuk bubuk. Saat ini sudah mulai berkembang home industry yang mengolah kopi sendiri baik ber

Prospek Usaha Agribisnis: Pembibitan Mangrove

Usaha penjualan bibit mangrove ini didirikan pada tahun 2011 oleh Bapak Aris Priyono dan Arief Marsudi Harjo selaku Alumni KESEMAT (Kelompok Studi Mangrove). Latar belakang berdirinya usaha ini adalah adanya pengalaman pengelolaan ekosistem mangrove oleh KESEMAT selama puluhan tahun, sehingga KESEMAT berinisiatif untuk menjadikannya sebagai organisasi sekaligus peluang usaha dan kampanye mangrove ke jalur profesional. Organisasi usaha ini dimiliki oleh Arif Marsudi Harjo dan Aris Priyono sebagai komisaris, Rohmat Kuslarsono sebagai direktur, Garus Ryan Efendi sebagai sekretaris dan bendahara, serta Cahyadi yang berperan dalam pemasaran. Dalam pemasarannya, CV KEMANGI tidak memiliki cabang outlet selain pada alamat utama tersebut. Pendapatan usaha penjualan bibit mangrove adalah Rp 50.000.000 – Rp 80.000.000/bulan. Asal modal usaha yang digunakan adalah uang pribadi dari anggota KESEMAT sebesar Rp 10.000.000 sebagai modal awal CV KEMANGI. Bahan baku yang digunakan untuk produksi ada